The GForcers

Gue akan menceritakan sebuah kisah yang baru hari Minggu kemarin gue alami. Itu adalah salah satu malam terbaik yang gue alami.

- Minggu, 14 April 2013 -

entah kenapa tanggal 14 itu adalah suatu tanggal & angka yang special buat gue pribadi.

Minggu kemarin, seperti layakanya orang Kristen, gue pergi ke gereja. Bedanya sekarang gue ga pergi pagi kalo ke gereja, gue perginya sore.
Semenjak gue sakit ( dan sakitnya juga lumayan menyiksa ) nyokap memutuskan bahwa gue ga boleh lagi seharian di gereja, gue harus belajar pilih salah satu. For your information, gue tergabung dalam suatu komunitas bernama JC & GFORCE. Singkatnya begini, JC itu pagi, GFORCE itu sore.
Gue harus belajar pilih salah satu. Kalo gue dateng GFORCE, gue ga dateng JC dan kalo gue dateng JC, gue ga dateng GFORCE. That's (h) it. Tapi gue ingin kalian tau bagian ini dulu..

To be honest, gue memilih GFORCE. Kenapa? ini dia..
Ga banyak orang-orang yang tau & sering dateng ke GFORCE bahwa gue dipercayakan untuk menjadi pemimpin GFORCE. Sekali lagi, pemimpin. Kenyataan ini sudah berulang kali gue tolak, sehingga kalo ada orang nanya ke gue "Siapa pemimpin GForce?" gue hanya menjawab "Kak Steven & Gilbert" gue menjawab 2 ketua diatas gue itu. "Loh, kamu kan pemimin GForce?" "Bukan kak, hanya koordinator ibadah, hanya penanggung jawab, not a leader" paling jawaban klasik itu yg gue sebutin, dengan muka agak sedikit mengkerut tentunya.

Untuk awal-awal waktu opening Gforce, gue inget banget, semua berasa seperti mimpi. 1 ruangan penuh, jemaat rame, funky abis dan gue mulai berani untuk berpikir positif "Yeah, gue bisa"
Sayangnya, semakin kesini, gue merasa banyak penurunan terjadi. Gue ga ngerti kenapa. Jemaat bisa kosong, bisa dibawah 10, bisa 20, lucu! Kita nyediain bangku untuk 30 orang lebih WEY! Kenyataan ini membuat gue, ancur, kecewa, pesimis, semua hal itu gue rasain. Struggle yang ga guna. Banyak masalah yang gue hadapi. Gue ga kuat, jujur. Berkali-kali gue coba cari cara untuk kabur, ga dateng Gforce, pokoknya gue gamau dateng, gamau liat. Kenyataanya adalah gue GABISA. Gue mulai berpikir kalo Gforce ada karena suatu ketidaksengajaan yang kami sebagai tim buat. Gforce sebuah kesalahan dan tentunya GUE sebagai pemimpin juga sebuah kesalahan. Fakta kalau gue belom maksimal sebagai pemimpin selama 1 tahun ini, sukses membelah dua hati gue. Hampir 90% gue dateng Gforce karena sebuah kewajiban, dan berulang kali gue mencoba untuk kabur, well.... ga semua berjalan sempurna, gue masih tetep dateng. Paling rajin, gue rela bela-belain nginep di gereja seharian buat Gforce, aneh.
Gue sering kali merasa sendirian. Merasa ditinggalkan oleh pemimpin-pemimpin diatas gue, merasa semua pengerja ga punya beban yang sama karna gue, bahkan yang lebih sering.....merasa ditinggalkan Tuhan. Beban ini hanya untuk sendiri.

Itu adalah pengalaman terburuk di hidup gue, gue masih anak kecil dibandingin temen0temen sepengerja gue. Gue paling muda mungkin diantara mereka, dan kenapa harus gue? Ga wajar diumur gue yang masih muda banget, gue menghadapi masalah seperti ini. Menurut gue masih banyak yang lebih layak untuk jadi pemimpin Gforce. Dan itu membawa gue kepada satu keputusan yang sampai sekarang, gue belom pernah ucapin ke pemimpin gue "Kak, Ribka udah selesai. Ribka gabisa lagi. Ini bukan buat Ribka. Maaf, Ribka belom maksimal selama satu tahun ini, terimakasih atas beban & kepercayaanya" gue cuman sharing ke rekan pengerja gue dan dia bilang begini dengan wajah hampir mau nangis "Rib, ga ada yang bisa gantiin lo. Ga ada yang bisa seperti lo untuk mimpin kita di Gforce, gue pun belom tentu layak dan bisa untuk gantiin lo" Aneh. Gue belom bahkan gak maksimal lantas kenapa dia bilang gitu? Bukannya selama 1 tahun ini gue gagal?

Pada akhirnya, hari demi hari gue mempelajari sesuatu.
Semakin kesini, gue merasa Tuhan lagi bener-bener ngomong sama gue lewat setiap firman, setiap kejadian yang ada. Suatu waktu, gue masuk Menara Doa, disaat gue lagi penyembahan, gue merasa ada sesuatu yang nusuk hati gue, sebuah suara yang keras banget bilang "Nak, PERBESAR KAPASITASMU!" bukan main, gue langsung nangis dan rebah. Gue hany bales suara itu dengan kalimat "Tuhan, Ribka butuh Engkau. Ribka butuh Engkau lebih dari apapun. Ribka butuh Engkau. Ribka ga bisa pake kekuatan Ribka sendiri lagi, Ribka butuh kekuatan Tuhan"
Semenjak gue mengubah maindset gue, gue semakin percaya Tuhan emang lagi ngomong sama gue. Dan Tuhan kasih gue ayat "1 Korintus 1:27-28" Gue diingetin tentang "AYUB" wow... gue merasa Tuhan bener-bener lagi menuntun gue. Baru-baru ini, gue merasa, gue mengalami suatu perasaan yang bener-bener mengubah hidup gue. Ajaib. Tuhan ingetin sebuah REMA yang bener-bener gue jaga dan gue pertajam remanya. Oke, gue akan cerita ada apa dengan Minggu kemarin...

Tanpa ada perasaan apa-apa, sebelum mulai Gforce, pengkhotbah hari itu, Ko Deny namanya sharing sama gue tentang apa yang mau dia bagiin nanti. Singkat cerita, dia gue kasih tema, tapi malem sebelumnya Tuhan ingetin dia tentang hal lain. Makanya dia coba ikutin apa yg Tuhan ingetin. Lalu setelah gue sharing sama dia tentang masalah ini, dia juga sharing sambil bilang "Oh sekarang kakak ngerti... *ketawa* Firman Tuhan hari ini Tuhan mau ngomong buat KAMU. Oke, kakak ngerti sekarang, Tuhan itu aneh yaaa.." Gue mulai bingung. Lalu dia bilang lagi "Kamu kan pemimpin Gforce, kamu harus khotbah bagiin apa yg Tuhan ingetin tentang GForce.." lalu gue bilang "Aku kan belom ikut KOM kak, mana boleh naik?" "Kalo Tuhan udah bawa, pasti dituntun. Tapi kamu harus ikut KOM, dan kamu juga harus khotbah... sekarang kan gini, APInya GFORCE itu ada di KAMU! Mas Steven pilih kamu ga main asal pilih, dia pasti bawa dalam doa." Dari omongannya, yang gue tangkep "Rib, selama ini lo pernah ga bagiin API itu ke jemaat-jemaat? Inget, APInya ada di ELO" Gue disitu diem dan hanya mau nangis. "Nanti kamu maju ya, kakak suruh kamu sharing" kata dia. Gue hanya dengan muka bingung.

Selama khotbah, gue udah merasa ada perasaan aneh,gue mau nangis terus. Lalu di penghujung khotbah dia bilang "oke...sekarang kakak minta Ribka maju, dia akan sharing buat kita" Dengan muka kaget dan bingung harus sharing apa, gue maju. Lalu dia kasih micnya ke gue, sambil bilang "Bagikan yang Tuhan ingatkan.." Gue awalnya diem dulu. lalu gue ambil micnya, dan berbicara seperti ini...

"Shalom....................
Mungkin temen-temen disini ada yang baru pertama kali denger bahwa gue adalam pemimpin kalian di Gforce ini. Sedikit cerita (Gue menahan diri gue untuk ga nangis, tapi itu perasaan nangis gabisa gue tahan, lalu gue lanjut ngomong sambil nangis) kalian mungkin yang sering dateng ke Gforce, mungkin ada yang merasa aneh, kok jemaat dikit atau bagaimana. Pada awalnya, saya tidak bisa menerima bahwa saya adalah pemimpin Gforce. Banyak masalah yang saya belum pernah alami, yang bagi saya tidak wajar untuk seumuran saya. Saya tau ada yang lebih tua & dewasa dibandingkan umur saya. Dan bagi saya ini tidak wajar. Saya berkali-kali coba lari dari tanggung jawab saya. Saya kecewa dengan jumlah jemaat. Saya belom maksimal. Saya kecewa sama Tuhan. Tapi saya tahu HATI saya Tuhan tempatkan disini. Lalu baru-baru ini Tuhan ingatkan saya suatu REMA yang sampai hari ini saya selalu pertajam, yang sampai hari ini saya jaga dan masih bisa membuat saya nangis. Tuhan ingatkan saya tentang GIDEON. Mungkin kalian selama ini berpikiran bahwa GIDEON berbicara tentang 300 PASUKAN PILIHAN TUHAN. Yah, memang benar. Tapi Tuhan ingatkan hal lain, 300 PASUKAN berbicara tentang 300 ORANG YANG MEMILIKI VISI MISI YANG SAMA SEPERTI GIDEON. GIDEON itu adalah anak muda yang pengecut, bodoh, sama seperti saya. Tapi diumurnya yang segitu, dia harus memimpin 300 Pasukan, bahkan 300 pasukan itu pasukan terkecil disana. Dia kebingungan, dia selalu tanya Tuhan, dia taat pada apa yang Tuhan suruh. Saya menyadari semenjak banyak pengkhotbah dari luar datang, mereka mulai memuji nama GFORCE = GENERATION FOR CHRIST ETERNALLY adalah suatu nama yang LUAR BIASA. Saya mulai menyadari bahwa saya mempin suatu generasi dan Tuhan ingin melalui saya di GFORCE dapat tercipta GIDEON-GIDEON lain di komunitas kalian, sekolah, gereja lain mungkin, teman-teman kalian, keluarga. (Gue mulai melihat banyak yang nangis) kalau memang 300 berbicara tentang VISI MISI yang sama, maukah kalian mempunyai VISI MISI yang sama seperti saya? ini berbicara tentang UNITY. Dan inget Iblis ga suka kalo kita punya VISI MISI yang sama. Tapi iblis itu pinter, lebih pinter dari kita. Dia tidak menyerang saat kita lagi rame2 ibadah seperti ini, dia serang KEHIDUPAN PRIBADI kalian, INDIVIDU kalian. Maka dari itu, ayo jaga kehidupan kalian. Jadi GIDEON baru." Gambaran dari omongan saya waktu saya disuruh sharing. Lalu gue kasih micnya ke KO Deny dan gue mau kembali duduk tapi ko Deny menahan gue, gue harus di depan terus. Lalu Ko Deny mulai menyuruh semua berdoa, dan gue disuruh berdoa buat mereka semua. Gue melihat mereka udah mulai pada nangis semua. Dengan kekuatan yang datang daripada Tuhan, hadirat Tuhan menghembus luar biasa. Saya merasakan suatu jamahan luar biasa pada saat gue mendoakan mereka semua. Saya merasa Tuhan kasih hati seorang PEMIMPIN, dan dengan kerendahan hati, untuk pertama kali saya berdoa seperti saya memohon kepada mereka "Ayo jadi GIDEON, ayo jadi GIDEON"  Sebuah breakthrough. Tuhan hadir disitu, Oh man... i can feel it! Lalu ko Deny bilang " Ayo kita berdoa buat Ribka, ayo kita doakan pemimpin kita" Lalu gue mulau mengangkat kedua tangan saat didoakan mereka. Ko deny lalu meopang tangannya diatas kepala gue dan gue nangis kenceng parah. Gue sampai sujud, berlutut ke lantai nangis parah. Ada suatu perasaan yang menusuk hati gue. 

Setelah semua itu selesai, gue ketemu Ko Deny dan bilang makasih banyak buat hari ini. lalu ko Deny bilang "Sekarang Ribka jangan ada keragu-raguan lagi!" *sambil ketawa* 
Selesai ibadah, gue jaga di pintu, dan sambil salamin mereka, gue peluk mereka satu persatu (yang cewenya aja tapi)
Temen pengerja gue ada yg mulai sharing tengtang apa yg dia rasain, katanya ""Rib, waktu lo ngomong, gue berasa Tuhan bener-bener hadir" Temen pengerja gue ada lagi yg bilang "Gue dapet penglihatan tentang lo waktu lo didoain" lalu dia cerita ke gue.

Hape berbunyi, tanda Line, ada yg ngeline gue. Ternyata jemaat Gforce, lalu dia bilang "Ribka gue mau cerita" "cerita apa?" gue bialng. "Rib, waktu lo ngomong tadi, itu rema banget buat gue" gue bilang 'iya? apa yg lo dapet sist?" lalu dia cerita.

Malam itu ditutup dengan kami pengerja makan malam di warung tenda pinggir jalan dengan sebuah canda tawa khas anak-anak JC. Suatu momen yang gue paling kangen. Dunia adalah waktu kami tertawa bersama, sampai kanan kiri keberisikan mendengarnya.

Dan sampai rumah, dengan tweet sederhana gue memnulis

"Terima kasih GForcers untuk hari ini, Terima kasih atas kepercayaanya. Untuk saat ini, ini adalah malam terbaik saya alami #Grateful"


Dan tidak disangka tweetnya dibales oleh temen gue yang juga dateng Gforce dengan tweet simpel

"Ribkaaa... love youu <3 {}"

Komentar

  1. Sungguh besar kasih yang kau dapatkan Ribka.Tuhan sangat baik,ceritamu menjadi inspirasi buat saya: )

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's called a "Life"

Greatest Love Ever

a message