"Beautiful things, don't ask for attention"

If you know the quotes, you probably a movie freak and that's awesome.

So the quotes came from a movie called "The Secret Life of Walter Mitty" and that movie is my all time favorite movie ever. That movie is so heart-warming, tear-jerking for me and beautiful. All the same time. I just rewatched that movie and it gives me some kind of nostalgic. I remember i didn't watch the movie in theater and i regret it, that might be awesome. I kinda late watching the movie, but the first time i saw that, i'm falling in love.  Filmnya disutradarai oleh sang Lead Actor yakni Ben Stiller dan jujur dia keren banget. Selama ini aku kira dia hanya aktor yg jago akan lawakan dan gesturnya namun film ini such a ground-breaking work for him. Di pikiranku hanya mengatakan "Kok dia bisa ya kepikiran visualnya seperti ini" sang DOPnya pun ngambil shotnya unik banget, mostly in wide shot jadi alam sekitarnya jadi framenya.

Jadi waktu ku nulis ini, ku baru saja menonton ulang filmnya. Previously, before i entered my down time, aku lumayan fokus...banget (wk) akan kerjaan. I spent most of night and day working and editing, shooting, that kind of work that will never stop. Nonton film jadi aktivitas yg jarang, padahal sebelumnya pasti buat ruang buat nonton film. Turns out, menonton film-film lama memang menghangatkan ya. Feels like, you kinda remember your roots. Movies became my life teacher since childhood represent my parents, so i'm very serious with movies tapi kalau kata temanku "Rib...ga kuat nonton filmu, berat-berat"

Back to Walter Mitty, this scene:



and the quotes got me thinking. Iya ya, biasanya hal yang memang murni indah, natural pesonanya memang tidak usah mendeclare dan pusing mencari perhatian dan pengakuan bahwa dia memang indah. Keindahan tidak pernah centil, meskipun tersembunyi dia akan tetap indah. Sebagai manusia, kita kerap mencari keindahan pada manusia lainnya. That beautiness yang dapat menginspirasi, memberikan aspirasi dan memotivasi. Bahkan bisa lebih dari itu, membuat perasaan baru yaitu kasih.
Manusia itu indah. Diciptakan serupa dan segambar dengan penciptaNya. Meskipun terdapat kekurangan secara eksternal atau internal, keindahan itu merupakan anugrah yg adil dari Tuhan. Sebagai manusia yang kesukannya menyendiri, mempelajari dan memahami manusia lain selalu jadi tantangan yang menyenangkan dengan sendirinya. I'm never getting tired watching humans.



Di saat-saat sedang low kemarin, i lost many thing including myself for regaining again. In my rebirth time, tiba-tiba beberapa kesukaanku akan hal hilang. Pernah ga dirimu mengalami suatu hari dirimu menjalani hari dan tiba2 gamau makan nasi sama sekali. Dulu ini pernah terjadi sama diriku ketika secara tiba-tiba aku ga mau makan Indomie lagi. (sounds silly i know) Beberapa waktu lalu, secara tiba-tiba kesukaanku dan obsesiku akan melihat kegiatan atau update orang lain di Instagram hilang. Tiba-tiba aku gamau buka Instagram, tiba-tiba aku ga mau update apa-apa. Social Media such an Instagram has been one of the reliable place for people sharing their life. Manusia suka berbagi dalam hal ini, masih berbagi dengan dirinya sendiri. Karena egois dan congkak itu bawaan murni manusia, jadi social media is a perfect place for people menjadi atau membangun dirinya. Tidak dipungkiri, aku pun sama. Aku sangat suka update dan excited untuk membagikan info2 yg kutau. Kadang aku ingin  merasa lebih edgy dan sok ahli dalam bidang yg aku suka. Manusia lain kadang kuliat rela bergimmick dan berkonten meski itu settingan untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan yg lebih banyak. You can learn a lot of people personality.  

Namun sayangnya, seringkali yg kutemukan ketika aku meeting dengan orang2 yang secara social media dia sangat update dan terlihat fun atau noisy, in real life entah sangat pendiem atau sangat akward ketika diajak berbincang-bincang. Ada pulak yang di kehidupan nyata ia pendiam atau pasif, namun sangat aktif di social media. Serta ada lagi yang dia ramai di kehidupan nyatanya, namun tidak pernah bercerita kisah hidunya, sedangkan di social media dia ceritakan apa hal pribadi atau yg sedang terjadi sama dia. Gives you a lot of thinking. I know bahwa aku juga ada di salah satu tipe kepribadian orang itu. Kadang aku menggunakannya dengan bijak dan menjadikannya tempat berkarya, namun kadang juga aku gunakan untuk memberikan sindiran-sindiran halus pada orang-orang atau keadaan yg sedang payah. Attention playing such a big role in our modern life dari mulai personal sampai ke bisnis. Berlomba-lomba mengejar dan mencari perhatian. Di saat-saat itu, aku pun bingung namun kuikuti apa yg kurasakan. Kadang aku memiliki obsesi melihat story atau update orang-orang di Instagram, namun tiba-tiba hilang. I spent my life lately, just looking at my window and living the offline or off-screen life. Belajar memilah informasi apa yg aku terima. Sampai hari ini, aku telah kembali buka social media, update seperlunya, ketika aku mau update. Memilah apa yg ingin kuupdate lalu kututup lagi. I try to know who i am ketika aku bukan @ribkapotato yang ada di social media. Apakah aku orang yang sama? Apakah aku menjadi orang yang berusaha bergimmick demi attention and konten? Apakah aku jauh berbeda dari image yg kuciptakan di social media. Mungkin sesekali akan ada waktu dimana kita harus berusaha seperti itu. Karena dunia social media dan perkontenan sekarang menurutku sedang gila-gilanya. Kita menjadikan social media seolah-olah seperti real life kita padahal it just for the sake of updating and having a content. It's so loud and noisy for me. Dan agak melelahkan, to be honest. Harus mencoba keep up dengan update ini, itu padahal kayanya tetap yang lebih keren, diriku dan hidupku (caelah haha) kita dibuat terbiasa ketika kita merasakan sesuatu hal, harus buru-buru kita update. Entah sedih, entah marah. Aku pun mengalaminya. Namun seringkali setelah update atau aoa, aku merasa insecure sendiri. What did i just wrote? entahlah maybe karena aku insecure, but how come? Yah...karena aku masih jadi Ribka yg memperdulikan omongan orang. Seringkali aku liat, orang-orang pada umumnya mengagumi atau menganggap orang yg sukses itu adalah orang yg tidak disangka-sangka atau punya such a low profile life. Gausah jauh-jauh, contoh aja artis-artis KPop yang bikin fansnya bingung karena mereka susah banget diliat updatenya, ga semua punya social media. 

I remind myself, privacy is a power. What they did not know, can not ruined you. Our job should be just trying to be true with ourself and others.

Ada perbedaan besar antara orang yang memang sudah merasa konten duluan dengan dirinya sebelum social media dan orang yang memaksakan dirinya untuk berkonten. (Content = Merasa puas) like the quotes says: Beautiful things, don't ask for attention. Yang beneran indah dan awesome, punya caranya sendiri dalam bersikap dan membagi dirinya. Kenapa bisa? Karena beautiness adalah output dari perasa content akan diri sendiri. That's why you are beautiful, cause you're shining. Why you're shining? You're feeling content with yourself before you do with others. Minggu lalu, ketika aku melakukan video call with one of my friend, we talk about college life dan temanku bertanya tentang seseorang yang notabenenya kalau di kampus dia banyak tidak disukai, namun buat dia, dia tidak menemukan alasan untuk ikutan tidak menyukai orang tersebut. Selama ini, setelah ku perhatikan.... memang tidak sepenuhnya salah di orang itu. Dia hanya menjadi dirinya sendiri. Mungkin ada beberapa hal yg perlu dilatih, namun dia hanya menjadi dirinya sendiri. Dia begitu content with herself sampai mungkin itu mencekam bagi orang-orang insecure sekitarnya. Including me, perhaps at that time. Aku mengakui buatku sekarang, orang itu keren. Keren banget. Sampai sekarang pun, aku mengakui bahwa ia cujup sukses di umurannya. Aku menyesal aku bersikap sangat anak-anak pada waktu itu, dia lebih keren daripada orang yang malah disukai orang-orang buatku. Lalu kami bersepakat bahwa feeling content with ourself memang matters. It defines who we are. 

Nantinya ketika kamu sudah feeling content with yourself, kamu ga usah repot nungguin orang mengakui atau memberikan kamu perhatian. Hal itu akan datang dengan sendirinya, dan percayalah kamu akan lebih menikmatinya ketika kamu sudah menikmati dirimu sendiri.

Beautiful things, don't ask for attention.










Love,
R B K

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video day's :D

- JC CUP 2011 - Slide Show!

Proud to be Indonesian?